Pages

google ads

Friday 7 January 2011

my app at payperpost.com

Does euphonious remind you of an attachment.

for my app at payperpost.com

activate a blog to get paid review

Buy blog reviewsI found about LinkFromBlog from internet and thought I would sign up and give the service a try. LinkFromBlog initially differs from other blogs because instead of adding a tracking code the encourage you to write a single post with a visible badge to “activate your blog” this is to track how many hits and true traffic your website generates to individual posts rather to a homepage alone. Get buy blog reviews

They are also doing this to help promote their company and by having bloggers mention and write posts about them, it gives them free advertising for everyone who signs up. This is not a bad thing, bloggers should declare which and if they use any blogging programs for transparency in my opinion. But LinkFromBlog gives you the ability to use their invisible tracking image so nobody has to know about it as well.

Since this is my activation post for the company I haven’t even signed in yet to see what its all about, so stay tuned and I will let bloggers know if this service works for me.

Sunday 2 January 2011

Upgrade Performa Yamaha Scorpio Z, Naik 2,5 Dk

OTOMOTIFNET - Yamaha Scorpio Z, termasuk salah satu motor sport yang tergolong favorit. Selain pengendaliannya yang lincah, tenaga yang dihasilkan mesinnya pun lumayan besar, karena kapasitas mesinnya cukup besar, 223 cc.

Tetapi, performa standar tetap dirasa kurang bagi sebagian penggunanya. Hal ini pula yang kerapa ditanyain Mr. Testo fans di email (Mr.testo10@gmail.com). Bisakah Scorpio dibikin lebih beringas dari standarnya?

Ingin tambah performa, bisa-bisa saja, tentu disarankan yang tidak terlalu banyak merogoh kocek terlalu dalam, masih bisa digunakan sehari-hari bukan? Berikut rekomendasi Mr. Testo untuk upgrade performa sang kalajengking ini tanpa biaya melunjak

PISTON ASLI


Beberapa ubahan peningkat performa ini, cukup banyak dilakukan beberapa bengkel, pada umumnya kilikan mesin 4 langkah, utamanya berkisar pada kepala silinder dan jeroan-jeroannya, seperti noken as, klep, per klep hingga slep kepala silinder.

Hal tambahan lain adalah pada pengapian, seperti koil, CDI hingga kabel busi dan businya. Tetapi, ada hal yang cukup simpel, dengan melakukan pengerjaan pada kepala silinder saja, dengan porting dan polish pada saluran masuk dan buang.

Seperti dilakukan oleh Tomy Huang, dari BRT, Cibinong. Menurutnya, upgrade bisa dilakukan bertahap, seperti mengganti CDI standar dengan CDI racikannya, serta mengganti kampas kopling dan per kopling, agar akselerasi bisa berlangsung cepat.

Beda CDI BRT buatannya, memiliki kurva pengapian yang berbeda pada putaran tertentu. Misal pada putaran di bawah 3.000 rpm, lalu di atas 5.000 pengapian pun maju. Efeknya, putaran mesin langsung meningkat.


Test dengan dynometer, lebih akurat

Knalpot standar masih bisa digunakan

Porting dan polish, agar aliran bahan bakar dan udara lebih lancar

Kampas kopling baru, akselerasi enggak loyo

Makanya, perlu cengkeraman kampas kopling yang lebih rapat serta per yang menekan kampas kopling lebih erat, agar sanggup menahan lonjakan putaran mesin yang disalurkan melalui kruk-asnya.

Dari sana, ada lagi peningkat performa yang bisa dilakukan, yaitu melakukan porting dan polish pada kepala silinder. Tujuannya bentuk saluran lebih diarahkan dan permukaannya dihaluskan agar aliran bahan bakar dan udara ke dalam ruang bakar menjadi lebih baik dan bisa berlangsung lebih cepat dari standar.

Sementara penggantian knalpot, menurut Tomy tak mesti dilakukan juga. Bisa saja pakai standar, sehingga settingan spuyer pada karburator pun sama dengan standarnya. Bila ingin mengganti knalpot free flow, barulah diganti spuyernya.

Tetapi, penggantian spuyer itu pun tak dilakukan dengan asal mengira-ngira. Pengukuran dilakukan di atas dynamometer untuk mengetahui kurva tenaga yang dihasilkan, serta diukur juga AFR alias Air Flow Ratio atau campuran bahan bakar di dalam mesin, jadi pemilihan spuyer yang digunakan bisa lebih sempurna.

Peningkatan tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 2,5 dk lebih besar ketimbang standarnya. Itu tanpa penggantian knalpot dan tentunya tak melakukan settingan spuyer di karburator.

Soal biaya yang diperlukan, BRT menawarkan CDI seharga Rp 450 ribu, lantas per kopling Rp 100 ribu, kampas kopling Rp 150 ribu serta biaya porting Rp 450 ribu. Totalnya Rp 1,150 juta, cukup efisien untuk peningkatan tenaga Scorpio Anda, bukan?

Hasil Dyno test
Tenaga Standar 16,94 dk
Setelah Upgrade 18,59 dk

Sumber : ototips.otomotifnet.com

Antisipasi Berkendara Di Musim Hujan, Maksimalkan Fungsi Sepatbor!

OTOMOTIFNET - Rasa tidak nyaman berkendara saat turun hujan, pasti dialami semua motormania. Pasalnya selain badan basah kuyup, cipratan air dari roda depan besutan sendiri maupun kendaraan lain yang berada di depan, bikin susah.

Contoh Isharyanto, karyawan swas­ta yang warga Bekasi. Karena sepatbor depan Yamaha Scorpio-nya rompal di ujungnya akibat kecelakaan beberapa bulan lalu, saat hujan kurang mampu menahan cipratan air dari roda depan.

Alhasil, cipratan tersebut berbalik ke belakang hingga mengenai kaca helm. Tak ayal, air hujan yang sudah bercampur lumpur/kotoran, menghalangi pandangannya dan membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain.


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

“Kalau sekali dua kali bersihin kaca helm sambil jalan atau kudu berhenti sih enggak masalah. Tapi kalau terus menerus, apalagi musim hujan kayak sekarang ini, bikin repot. Mau tak mau sepatbor kudu diganti,” kisah pria lajang ini.

Makanya, segera perbaiki. Tebus aja sepatbor baru seharga Rp 90 ribu. Setelah itu, Yanto yang suka oprek motor sendiri ini langsung menggarapnya. Mau tahu cara bongkar pasangnya, yuk lihat praktik pria berpostur tinggi 165 cm ini. Tapi sebelumnya siapkan kunci ring 10, 17, 19, bor dan gergaji besi.

Langkah awal, buka roda depan dengan melepas baut pengikat as bagian kanan, pakai kunci ring 19 (gbr.1). Bila as roda ikut berputar, bagian kiri ditahan pakai kunci ring 17. Lalu lepas as roda yang dilanjutkan mencopot rodanya.

Terus buka 4 baut pengikat sepatbor pada rumah sok depan di bagian dalam, gunakan kunci ring 10 (gbr.2). Kalau sudah, melepas sepatbor cukup ditarik ke bawah dan dilanjutkan memasang sepatbor baru lewat cara kebalikan saat membongkar.


Gbr 5

Gampang toh? Eits tunggu dulu! Karena Yanto juga merasa tidak nyaman karena cipratan roda bagian depan juga mengenai kaki hingga ke betis, pria ramah ini memasang penahan cipratan dari potongan sepatbor bekas bawaan motor bebek.

“Kebetulan punya sepatbor depan, bekas motor Honda Supra yang mempunyai buntut/kepet agak panjang. Sehingga saat saya potong pakai gergaji besi pada bagian belakangnya, bisa pas pada buntut sepatbor depan Scorpio. Lantas saya lubangi tiap ujung sepatbor pakai mata bor (gbr.3), lalu diikat pakai mur baut ukuran 10 mm (gbr.4),” urai Yanto.

Masih ujarnya. “Kepet tambahan ini bisa memakai sepatbor bekas motor apa saja, yang penting motor bebek serta kepetnya panjang. Atau bisa bikin dari bahan plastik lain yang profilnya lebar. Manfaatnya juga oke, selain air tidak nyiprat lagi, mesin juga terjaga kebersihannya.”

Nah kalau sudah, tinggal memasang roda depan dan merakit kembali peranti yang sudah dibongkar (gbr.5).


Sumber : ototips.otomotifnet.com

Saturday 1 January 2011

Aplikasi Motif Kepang di Pelek Jari-Jari, Jangan Asal Kepang, Cuy!


Model kepang jari-jari. Ada berjajar tiga

Jakarta - Saling silang di jari-jari sama seperti rambut cewek ABG tempo dulu. Rambut disusun agar terlihat rapi. Model kepangnya juga beragam. Pada jari-jari motor pun sama. Bedanya, cara kepang tidak boleh sembarang, cuy! Sebab, jari-jari punya fungsi menahan bobot roda dan kenyamanan berkendara.

Untuk motor standar ada jenis kepang 4 dan kepang 6. Untuk motor bebek kepangnya 6. Sedangkan untuk motor sport lawas seperti Honda CB yang punya kepang 4. Perbedaaan ini didasarkan pada banyaknya jari-jari yang digunakan juga silang pada tiap lubang pada pelek.

Untuk kepang 4 jumlah jari-jarinya sebanyak 28 biji ada 4 lubang jari-jari menyilang pada pelek. Kepang 6 sebanyak 32 atau 36 biji dan 6 lubang jari-jari menyilang di lubang pelek.

Perkembangan selanjutnya, terjadi pada motor modifikasi. Event contezt modifikasi imembuat modifikator terus melakukan eksperimen. Termasuk dalam hal membuat tampilan di sektor ban.

Modifikasi ini dengan mengebor rim standar. Lalu dibentuk sesuai keinginan modifikator atau pemilik motor, jelas Wahadi, mekanik Edy Motor, pebengkel jari-jari.

Unsur estetika dan tampilan jadi titik perhatian. Dan biasanya, modifikator hanya melihat dari sisi itu.


Nipel mempengaruhi kekuatan

Kalau dilihat manis. Tapi, ini tidak bagus untuk dikendarai. Tapi untuk tingkat kenyamanan rendah, yakin Wahadi.

Dari sekian banyak model jari-jari, ia memperhatikan beberapa ciri kepang. Pertama, miring berjajar tiga, jari-jari berulir atau ada juga yang model rapat dengan jumlah jari-jari 72 batang.

Semuanya itu bukan standar. Dan kalau untuk harian tidak disarankan, jelas pria yang mangkal di Jl. Palmerah Utara No. 89, Jakarta Pusat.

Dari pengalaman Wahadi terhadap jari-jari modif ini adalah kesulitan untuk membalance lingkar roda. Terutama ketika mengencangkan jari-jari itu. Tentu harus sekaligus mempertimbangkan keseimbangan dengan cara memutar jari-jari pada alat balance, katanya.

Apalagi untuk jari-jari rapat dengan jumlah 72 ini. Saat membuat lubang, terkadang si pembuat tidak mempertimbangkan sudut lubang. Banyak yang terlalu lurus. Akibatnya jari-jari sering kendur bahkan patah, kata pria yang sudah 30 tahun menekuni servis jari-jari.

Menurut Edi Surya, spesialis jari-jari di Jakarta Timur, paling benar model kepang jari-jari ya yang sudah dibuat produsen. Di luar itu, urusan daya tahan jelas dipertanyakan.

“Paling cuma buat gaya aja. Kalau dipakai harian atau balap enggak bisa tahan lama, yakin Edi Surya dari Bumen Motor.

CARI PALING KUAT

Wahadi. Standar tetap terbaik

Menurut Edi Surya dari Bumen Motor, sebenarnya paling penting bukan jenis kepangan jari-jari. Tapi, memperkuat jari-jari paling utama ada pada dimensi nipel. Cari yang besarnya sesuai dengan diameter jari-jari. Semakin besar semakin kuat dan dipastikan tahan, tutur Edi.

Batang besi ini punya ukuran dan panjang beragam. Ukuran pelek dan diameter teromol pada tiap motor yang berbeda. Semisal ukuran 10 x 159 yang umum dipakai untuk roda belakang bebek. Angka 10 artinya panjang ulir di ujung jari-jari adalah 10 mm. Sementara 159 itu punya maksud kalau panjang total jari-jari itu adalah 159 mm.

Ukuruan lainnya adalah diameter batang jari-jari, paling kecil diameter 2,5 mm yang dulu dipakai di Honda C70, 2,9 mm lazim di roda depan bebek. Trus 3,1 mm jatah pelek belakang bebek. Terakhir atau yang paling besar adalah 3,2 mm atau yang biasa dipakai untuk Honda Tiger atau Binter Merzy.

Kebanyakan orang memodifikasi dengan menggunakan jari-jari yang besar. Tentunya harus disertai dengan memperbesar lubang jari-jari. Termasuk kalau ingin berkreasi membuat pola di saat pemasangan jari-jari. Tetunya yang beda dari standar seperti tegak lurus, kipas atau jaring. Ini musti paham dengan ukuran panjang jari-jari yang beragam biar enggak salah beli.

“Buat harian, paling bagus model standar dengan langkah enam. Maksudnya sepasang jari-jari menyilang di tiap enam lubang di pelek, sebut Wahadi. (motorplus.otomotifnet.com)

Sumber : ototips.otomotifnet.com