Pages

google ads

Tuesday, 17 September 2013

Mengenal Jenis Aki

Dua Jenis Yang Diaplikasi Motor
Selama ini, sobat mungkin kerap mendengar baterai atau aki basah dan aki kering. Tetapi, dalam kamus aki, hanya ada istilah aki konvensional dan aki MF (Maintenance Free). Meskipun ada juga sekarang aki hybrid. Tetapi, untuk yang disebut terakhir ini, penggunaanya untuk di mobil.

Biar makin kenal dan sayang terhadap aki di pacuan kesayangan sobat, baiknya diungkap satu persatu jenis aki. Dimulai dari aki konvesional. Aki tipe ini, mengaplikasi cairan untuk merendam sel-sel yang ada di dalam baterry.

Cairan yang mudah terlihat inilah yang akhirnya cenderung disebut aki basah. Aki konvensional dijual dalam bentuk belum diisi accu zuur. “Dalam pemakaiannya, aki ini membutuhkan perawatan. Itu karena terjadi penguapan selama proses kerjanya,” ungkap Sahrudin, Technical Support PT GS Battery Indonesia.

Setidaknya dalam masa pakai 3 bulan, aki konvensional kudu dicek dan melakukan penambahan cairan jika terjadi kekurangan. “Maka itu, di bodi aki ini tertera indikator upper dan lower sebagai penunjuk batas cairan,” timpal Agustono Sanstoso, Area manajer PT Santi Yoga, Agen Tunggal Yuasa Battery Indonesia.

Penguapan yang terjadi, tak terlepas dari material yang dipakai di aki konvensional. Kandungan yang digunakan masih mengaplikasi timbal atau timah murni alias timbal antimon (Pb Sb). Kekurangan material ini, membuat penguapan yang terjadi menjadi cepat seiring arus listrik yang masuk dan keluar dari aki.

Tentunya, menjadi beda dengan aki MF yang materialnya dirancang lebih kuat terhadap penguapan. Tak lagi mengaplikasi Pb Sb atau timbal antimon, tetapi baterai MF mengaplikasi timbal Calcium (Pb Ca). “Ibarat tulang, ketika diberikan kalsium maka akan lebih kuat. Sehingga, penguapan yang terjadi tak secepat di aki konvensional,” kata Agus, sapaan akrab Agustono.

Calcium ini, berfungsi sebagai pengikat timah. “Dengan penambahan material ini, tahanan dalam jadi lebih kuat dan penguapan jadi lebih rendah. Akhirnya, perawatan jadi minim,” bilang Sahrudin.

Bicara cairan, aki MF juga tetap mengaplikasi accu zuur. Tetapi, volume yang dipakai jelas beda. Tak sebanyak aki konvensional. “Ini karena aki MF pakai separator AGM, yang khusus menyerap air. Karena pelat itu dibungkus, tentunya akan selalu terjadi kelembaban,” tambah Sahrudin yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Karena efek ini juga yang membuat cairan di aki MF biasanya menjadi gel.

Tentunya, kini sobat sudah mengerti tentang kedua aki yang kerap diaplikasi di motor. Ya, konvensional dan MF. Jadi, bukan aki kering ya. Karena aki MF tetap aplikasi cairan toh. Layaknya aki konvensional, aki jenis MF juga tetap bisa dicharge jika terjadi penurunan voltase.

Lanjut ke aki hybrid. Dari namanya, bisa diketahui kalau aki ini perpaduan dari dua unsur material yang diaplikasi buat menunjang proses kerja. Untuk kutub negatif aki, mengaplikasi Pb Ca. Sedangkan kutub positifnya, Pb antimon.

Kelebihan aki ini, juga layaknya aki MF. Memiliki penguapan yang rendah dan kehilangan muatan listrik rendah. Tetapi seperti yang dikatakan Sahrudin dan Agustono dari dua tempat berbeda, bawha aki ini baru diperuntukan bagi mobil sesuai kebutuhannya
Sumber : motorplus-online.com

No comments:

Post a Comment