Pabrikan non Jepang baik Korea maupun India yang bermain di kelas sport, rata-rata mengandalkan kelas sport low end ini. Sasarannya, biker yang berpindah dari bebek ke sport. Minerva ada 2 tipe, yaitu Minerva VX 150 dan Minerva X Road, lalu pabrikan India ada 3 tipe yaitu Pulsar 135, 180 dan TVS Apache RTR 160. Harga yang ditawarkan di kelas ini memang besda tipis dengan model sport yakni dikisaran 16-18 jutaan.
Dari banyaknya pabrikan yang bermain di kelas ini, dapat disimpulkan, pasar untuk sport kelas low ini tetap menarik. Karena pasarnya akan membesar.
Klaim dari pabrikan menyebutkan konsumsi BBM Pulsar cukup irit yakni di kisaran 40 km/liter. Walau begitu pabrikan asal india ini tergolong rajin dalam menawarkan fitur teknologi baru yang jarang ada di Indonesia. Salah satunya penggunaan dobel busi pada Bajaj 220 yang terbaru.
Soal spare part, Yossi dari Bintang Motor Sport, BSD Auto Parts Blok E No. 31, Jl. Letnan Sutopo, BSD, Tangerang Selatan, Banten, tidak merekomendasikan part substitusi.
Misalnya sok belakang, produk aslinya sudah dilengkapi tabung gas nitrogen dari Bajaj Genuine Parts. Harga seken Bajaj Pulsar 135 tahun 2006 Rp 8,5 juta, Pulsar 200 tahun 2008 Rp 10 juta dan Pulsar 220 tahun 2011 Rp 11 juta.
Ogy, Ketua TVS Motor Community menyebutkan jarang ada karena sayang kalau dijual. Untuk part substitusi, misalnya kampas kopling, bisa pakai milik Honda Tiger.
"Termasuk filter oli, bisa mengadopsi punya Suzuki Smash atau Thunder 125," tambah Ogy. soal keiritan, Ogy yang sudah mencoba TVS dari Jakarta-Bali-Jakarta menjamin 1 liter bisa 50 kilometer. "Itu pun saya pakai knalpot dobel lho. Kalau standar bisa lebih irit lagi," kagumnya pada motor kebanggannya.
3. HONDA
Honda Verza masih dalam kategori motor baru. Tetapi, mesinnya tidak jauh beda dengan Honda New MegaPro. Jadi, beberapa spare partnya bisa mengadopsi dari spare part Mega Pro. Nggak perlu khawatir kesulitan spare part.
Bedanya dengan New Mega Pro lama, pada sistem injeksinya dan head silinder-nya. "Pada Verza, head silinder dilengkapi sensor O2 untuk mendeteksi gas buangnya, sehingga gas buang yang dihasilkan lebih ramah lingkungan," terang Titut Winarto, kepala Bengkel Wahana Makmur Sejati di Jl. Gunung sahari, Jakarta Pusat.
Untuk sekennya masih sangat jarang, bahakan belom ada. "Di bengkel saja masih jarang yang servis," tambah Titut.
4. MINERVA
Pasaran seken Minerva di Jabodetabek tergolong kecil. Walau begitu model yang ditawarkan cukup menarik perhatian. Untuk Minerva X road dan VX 150 beberapa part bisa disubstitusi dari merek lain
"Misalnya sokbreker belakang bisa pakai miliki Satria 120 atau NSR. karena panjangnya hampir sama. Tinggal menyesuaikan dudukannya," saran Joko Susilo, mekanik bengkel Minerva Kebon Jeruk di Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jkarta Barat.
Untuk part fast moving yang lain Joko menyarankan tergantung dari kilometernya. Misalnya kampas rem belakang setipa 10 ribu kilometer serta servis berkala pada 20.000-25.000 km. Harga sekennya R 150 VX tahun 2009 Rp 6.000.000 (2010) Rp. 9.500.000 dan (2011) Rp 11.500.000.
5. SUZUKI
Dengan mesin paling kecil di kelasnya, tampilan Thunder 125 mirip motor sport kapasitas 150 cc. Motor ini tergolong irit, dalam pengetesan yang dilakukan MOTOR Plus award tercatat, Thunder 125 mampu lari sejauh 41 km per liter.
Kelebihan lain dari motor ini adalah kapasitas tangki yang cukup besar, yakni 14 liter. Untuk harga fast moving tergolong cukup murah, seperti saringan oli Rp 11 ribu, saringan udara di kisaran Rp 55 ribu. Untuk pasaran sekennya, Suzuki Thunder 125 memang dijual Rp 5,5 juta untuk tahun 2008, Rp 6 juta untuk 2009, Rp 7 juta untuk 2010 dan Rp 9 juta untuk 2011.