Pages

google ads

Tuesday 14 December 2010

Nih, Problem dan Solusi Bajaj Pulsar

Jakarta - Setiap tunggangan, tentu akan memiliki ‘romantika kehidupannya' sendiri-sendiri. Karena sudah dipakai beberapa lama, tentu akan ada komponen yang akan aus. Namun, tak saja aus, beberapa bagian pun terkadang dirasakan kurang sempurna ketika sudah digunakan oleh pemiliknya.

Bajaj Pulsar misalnya, tentu perawatan dan perbaikan pasti akan dilakukan, seperti pengguna motor pada umumnya. Beberapa hal tentunya kerap muncul, tetapi tiap mekanik yang menanganinya mesti jeli mencari solusi, agar tunggangan ini tetap bisa digunakan dan berfungsi seperti semula.



"Ada beberapa hal perlu dilakukan, pada Bajaj ini," terang Juki dari Joery Motor di kawasan Jl. Panjang, Jakbar. Mulai dari hal-hal cukup ringan hingga tergolong berat bisa dilakukan dan dicarikan solusinya.

Seperti pada lampu belakang. Lampu belakang dengan LED ini kerap terlihat ‘ompong' alias putus tidak menyala. "Ini gara-gara kemasukan air sehingga membasahi komponen di dalamnya," ujar Juki.

Solusinya, tinggal menutup sekat di bagian belakang saja menggunakan lakban (gbr.1). Tetapi, jika sudah telanjur putus, perlu ganti baru, karena komponen penggantinya merupakan lampu satu set.

Begitu pun lampu depan, reflektornya perlu perhatian ketika sudah menginjak umur di atas 8 bulan. Terutama ketika tunggangan sering digunakan malam hari (gbr.2).

"Reflektornya meleleh, ini pun perlu diganti baru untuk mengatasinya," tutur lelaki bertubuh gempal itu. Pada mesin ada beberapa bagian juga bisa dibenahi.

"Penonjok pada tensioner rantai noken as sering kendur," jelas Juki. Dia pun mengatasi dengan mengganti per di dalamnya lantas diganjal lagi menggunakan baut dan mur penyetel.

"Jadi kalau terdengar bunyi kasar karena sudah kendur, bisa disetel lebih kencang (gbr.3) ," ungkapnya. Ini juga dipakai untuk mengatasi rantai noken as yang mudah kendur.

Lalu masih berhubungan dengan camshaft, yaitu roller rocker arm-nya. "Bearing pada roller rocker arm ini patah pada bagian dalam asnya (gbr.4)," ungkap Juki seraya menunjukkan bagian yang terlihat patah. Untuk itu ia mengatasi dengan mengganti bearing tersebut dengan washer shim.



Pada rumah kopling pun dibenahi agar lebih baik lagi. Bagian tersebut diberi lubang agar pelumas bisa membasahi kopling yang memang sistem wet sump alias terendam oli (gbr.5). "Kampas kopling hangus karena kurang pelumasan," ujar Indra, sebut saja begitu, salah satu pengguna Bajaj Pulsar 200.

Di bagian penyalur daya ini, ada juga masalah yang kerap terjadi. "Biasanya setelah di atas 8 bulan, ditemukan kasus seperti ini," ungkap Juki sembari menunjukkan selektor pemindah gigi yang aus (gbr.6). Jika komponen ini rusak atau aus, maka persneling pun tidak bisa dipindahkan. Tentu ini perlu diganti baru.

Rantai pun begitu, "Tidak sampai putus, tetapi sering longgar alias kendur, tak perlu lama-lama dipakai terus-menerus di atas 6 bulan perlu setel lagi roda belakangnya dimundurkan," ungkap lelaki yang memiliki bengkel untuk komunitas Bajaj Pulsar itu. Mengatasinya ia mengganti rantai dengan produk aftermarket.

Tetapi tak usah gusar, beberapa komponen tadi bisa diatasi masalahnya kok. Terpenting mekaniknya cukup jeli mengatasi masalah-masalah tersebut. "Seperti kruk as yang tidak balans, bisa dibalans ulang, sehingga tidak bergetar lagi," tutur lelaki yang kerap mengatasi kruk as Bajaj itu. "Ini berlaku untuk segala jenis Bajaj," jelasnya. (motorplus.otomotifnet.com)

Sumber : ototips.otomotifnet.com

No comments:

Post a Comment