|
Jakarta - Yuk, kita bahas langkah-langkah upgrade TVS Neo X3i. Kali ini untuk menaikkan performa, tak banyak komponen yang disematkan. Lebih terkonsentrasi pada perbaikan aliran bahan bakar.
Tepatnya dari karbu, kepala silinder sampai knalpot. Tapi hasilnya tak mengecewakan, karena berdasarkan pengukuran pakai dynamometer DYNOmite milik bengkel Ultraspeed Racing di kawasan Ciledug, Tangerang, terjadi kenaikan tenaga 1,13 dk. Saat standar hanya 9,04 dk/7.300 rpm, menjadi 10,17 dk/8.319 rpm.
Sayang torsi puncak sedikit menurun, dari 9,92 Nm jadi 9,73 Nm. Namun karakternya tetap lebih bagus setelah dioprek, karena berdasarkan grafik hasil dyno, nafas di putaran atas terbaca jauh lebih panjang.
Oh iya, ubahan dilakukan oleh kolaborasi Bie Hau dan Aming dari bengkel Mandiri Maju Motor, di Jl. Joglo Raya No.230, Jakbar. Mau tahu detailnya? Yuk simak terus.
KEPALA SILINDER
Menurut Bie Hau, setelah diamati bentuk dan ukuran saluran masuk terlalu kecil dan panjang. Lantaran meskipun pakai klep in 25 mm, namun lubang masuk hanya 18,5 mm. Makanya mekanik yang biasa bikin motor drag ini mengoreksi pakai mata bor tuner. “Dibesarin jadi 20 mm, dan alurnya dibikin lebih lancar biar gas speed makin cepat,” urainya. Sedang lubang exhaust cuma dihalusin. “Diamaternya sudah pas.”
Pelepas gas buang mengandalkan tipe freeflow, tepatnya merek SKR. Karakter knalpot rancangan Misjaya ini memang plong dan mampu menyalurkan gas buang lebih cepat. Pada bagian leher, dibikin lurus dulu ke bawah, baru belok ke belakang. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan arah lubang buang yang memang lurus ke bawah.
Menyesuaikan ubahan di sektor kepala silinder dan lancarnya gas buang, suplai bahan bakar mesti ditingkatkan. “Setelah dicoba, cukup pilot jet naik 2 tingkat dari 17,5 jadi 22,5, sedang main jet tetap standarnya,” terang Aming sambil bilang pilot jet sama dengan milik Suzuki Shogun.
Tepatnya dari karbu, kepala silinder sampai knalpot. Tapi hasilnya tak mengecewakan, karena berdasarkan pengukuran pakai dynamometer DYNOmite milik bengkel Ultraspeed Racing di kawasan Ciledug, Tangerang, terjadi kenaikan tenaga 1,13 dk. Saat standar hanya 9,04 dk/7.300 rpm, menjadi 10,17 dk/8.319 rpm.
Sayang torsi puncak sedikit menurun, dari 9,92 Nm jadi 9,73 Nm. Namun karakternya tetap lebih bagus setelah dioprek, karena berdasarkan grafik hasil dyno, nafas di putaran atas terbaca jauh lebih panjang.
Oh iya, ubahan dilakukan oleh kolaborasi Bie Hau dan Aming dari bengkel Mandiri Maju Motor, di Jl. Joglo Raya No.230, Jakbar. Mau tahu detailnya? Yuk simak terus.
KEPALA SILINDER
Menurut Bie Hau, setelah diamati bentuk dan ukuran saluran masuk terlalu kecil dan panjang. Lantaran meskipun pakai klep in 25 mm, namun lubang masuk hanya 18,5 mm. Makanya mekanik yang biasa bikin motor drag ini mengoreksi pakai mata bor tuner. “Dibesarin jadi 20 mm, dan alurnya dibikin lebih lancar biar gas speed makin cepat,” urainya. Sedang lubang exhaust cuma dihalusin. “Diamaternya sudah pas.”
Saluran masuk di-porting & polish, karena standarnya terlalu kecil
KNALPOT Pelepas gas buang mengandalkan tipe freeflow, tepatnya merek SKR. Karakter knalpot rancangan Misjaya ini memang plong dan mampu menyalurkan gas buang lebih cepat. Pada bagian leher, dibikin lurus dulu ke bawah, baru belok ke belakang. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan arah lubang buang yang memang lurus ke bawah.
Intake manifold pun tak luput dari mata pisau tuner
KARBURATOR Menyesuaikan ubahan di sektor kepala silinder dan lancarnya gas buang, suplai bahan bakar mesti ditingkatkan. “Setelah dicoba, cukup pilot jet naik 2 tingkat dari 17,5 jadi 22,5, sedang main jet tetap standarnya,” terang Aming sambil bilang pilot jet sama dengan milik Suzuki Shogun.
Data performa : | |||
Standar | Upgrade | Kenaikan | |
Tenaga | 9,04 dk/7.300 rpm | 10,17 dk/8.319 rpm | 1,13 dk |
Torsi | 9,92 Nm/8.400 rpm | 9,73 Nm/6.156 rpm | -0,19 Nm |
Part dan Jasa : | |
Knalpot | Rp 150.000 |
Spuyer + Jasa | Rp 300.000 |
Total | Rp 450.000 |
Sumber : ototips.otomotifnet.com
No comments:
Post a Comment