Lho, apa hubungannya? “Iya, karena kalo perangkat OK sudah aus, untuk mengganti diperlukan dana sekitar Rp 250-300 ribu. Kalau dibikin kopling manual memang tidak beda jauh biayanya, tapi kan masalah OK di atas, bisa dilupakan. Sebab memang sudah dilas mati,” ungkap Muhammad Amin dari Sam Motor (SM) coba menganalisa.
Sayangnya, hal itu juga punya konsekuensi sendiri, yakni dipstick perlu dimodifikasi atau dipotong biar tetap bisa dipakai.
“Wah, padahal dipstik (gbr.1) diciptakan pabrikan untuk memudahkan dalam hal mengecek volume dan kekentalan oli. Jadi masalah dong, kalau mengaplikasi kopling manual terus batang pengukur itu mentok dan kudu dimodifikasi (dipotong), jadi enggak bisa ngecek oli dengan benar,” pesan bapak satu anak ini. Betul...betul..betul!
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Tapi tenang, Anda tak perlu memotong dipstick. Ada cara gampang untuk mengakalinya. Intinya sih, penghalang dipstik harus dibasmi, he..he..he.. Mau tau caranya?
“Gunakan bor tangan dengan mata bor baja ukuran 12 mm, yang dibor rumah dudukan stut kopling (gbr.2). Tapi enggak usah khawatir, materialnya empuk kok, karena biasanya dibuat dari bahan aluminium,” ungkap mekanik ramah kelahiran Jakarta ini.
Masih belum jelas? Baiklah akan dipraktikkan di Suzuki Smash yang bak koplingnya sudah mengaplikasi cara ini (gbr.3).
“Untuk membuka bak kopling yang masih terpasang bisa gunakan kunci T-8, tapi jangan lupa untuk membuka knalpot dan footstep biar pengerjaan mudah,” ucapnya.
Tapi ingat, lihat dulu konstruksi rumah stut kopling, kalau terlalu mepet dengan las-lasan babetnya, penggunaan mata bor dapat disusutkan jadi ukuran 10 mm, “Pokoknya jangan ganggu las-lasan.
Bisa ngecek oli lagi, deh!
Sumber : ototips.otomotifnet.com
Gan sya mau tanya, blok kopleng smash titan sama smash 2004 sama pA nggak ??
ReplyDeleteGan..
ReplyDeleteGan..
ReplyDelete