Kenapa begitu? Tentu saja, karena sensor pakai magnet, jika ada kotoran masuk dan dibiarkan, bisa mempengaruhi bacaan sensor itu. Efek lain bisa mengakibatkan aus, jangan sampai deh, karena dijual satu set harganya cukup mahal, Rp 220 ribu. Makanya ayo dirawat!
Gbr 1 | Gbr 2 |
Prosesnya cukup mudah kok, alatnya hanya kunci ring 17, gemuk (grease), kain lap dan tisu. Ayo dimulai saja, pertama cari tempat datar dan teduh. Posisikan motor pakai standar tengah. Lalu ganjal bagian bawah motor pakai kayu agar roda depan terangkat.
Buka mur roda depan pakai kunci ring 17, tarik bautnya hingga lepas, taruh di tempat aman. Fokuskan perhatian pada sensor spidometer. Awali melepas bagian tengah yang berputar (rotor) dari rumahnya (gbr.1), di sini magnetnya.
Amati kondisinya, “Jika kotor, bersihkan pakai tisu (gbr.2),” terang pria asli Purbalingga, Jateng ini. Setelah itu bersihkan juga rumahnya, bisa pakai kain atau tisu (gbr.3), di sini kotoran yang menempel biasanya cukup banyak.
Gbr 3 | Gbr 4 |
“Bagian sil harus benar-benar bersih, jika ada kotoran seperti butir pasir, saat roda berputar silnya bisa robek, efeknya kotoran atau air pun masuk,” lanjut pria yang sudah 16 tahun mengabdi di AHASS ini.
Gbr 5 |
“Tujuannya agar tak mudah aus, sedang silnya biar tetap kenyal, kalau dibiarkan kering lama-lama jadi getas, fungsi sebagai penyekat kotoran dan air pun jadi hilang,” tutup mekanik yang tinggal di Parung, Bogor, Jabar ini.
Pemberian gemuk sudah merata? Rakit kembali deh dengan langkah kebalikan saat proses membongkar. Sip, kan?
Sumber : ototips.otomotifnet.com
No comments:
Post a Comment