Penyakit yang juga sering dijumpai, bensin banjir dari knalpot. Seperti dialami Bambang penunggang Yamaha Vega R 2005. “Sepulang kuliah, pas gue tinggal beberapa menit, kecium bau bensin. Eh, ternyata karbunya banjir,” serunya.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Daripada memicu kebakaran, pria muda ini langsung pergi ke bengkel langganannya di Jl. Pengairan, Bintaro, Tangerang. Dengan keluhan itu, Ari Gepenk, mekanik Gmotor, melakukan pengecekan dan sekaligus solusinya.
“Untuk motor yang berumur 1 tahun lebih, penyebab karbu banjir, yaitu peranti itu kotor, saluran pembuangan bensin mampet, atau jarum pelampung yang gak rata alias sudah tajam,” jelas Ari panjang lebar.
Sebelum tunggangan warga Tangerang ini ‘dioperasi’, tentu menyediakan peralatannya; obeng kembang (+), obeng minus (-) dan kunci L-5. Jangan lupa wadahnya, ya!
Pertama buka semua baut bodi atau sayap kiri-kanan pake obeng (+). Lalu, coot baut intake manifold di blok mesin dengan kunci L-5. Lalu buka 4 baut penampung karbu pakai obeng (+).
Gbr 5 |
Sudah? Sekarang lepas satu per satu peranti pendukung karbu itu, main dan pilot jet pakai obeng min (gbr.1). Dilanjutkan membuka pelampung berikut jarum pelampung dengan mendorong pengganjalnya, lalu copot saluran pembuangan pake obeng (+) (gbr.2).
Untuk memperlancar main dan pilot jet bisa ditiup atau ditusuk di lubang-lubangnya pakai peniti (gbr.3). “Trus! Cek jarum pelampungnya, kalo peranti itu sudah rusak atau tajam (gbr.4), harus diganti baru,” ujar pria banyak akal ini.
Masih kata Gepenk, harga orisinal jarum pelampungnya saja dibanderol Rp 35 ribu, sedang repair kit (gbr.5) merek Fukuyama sekitar Rp 20 ribuan (satu set) dan kalo spare-partnya gak ada, bisa pakai jarum pelampung Honda Grand yang harganya juga sama.
Nah, bila penyakitnya sudah ketahuan, lebih baik segera diganti baru. Daripada memadamkan, kan lebih baik mencegah terjadi kebakaran. Ya, gak?
Sumber : ototips.otomotifnet.com
No comments:
Post a Comment