Ah enggak usah sedih gitu, dong. Kan ada cara untuk mendongkrak performa skutik berikon Nirina Zubir ini. Metodenya gampang, tetapi untuk pemasangannya dibutuhkan tenaga profesional karena part yang diganti adalah piston (gbr.1).
Lho, seher aslinya memang kenapa? “Aslinya kan ukuran 53,5 mm dan itu ‘plek’ dengan punya Smash atau Shogun 125 (gbr.2). Enaknya lagi, karena satu bendera alias saudara, tidak perlu penyesuaian di pin pistonnya.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Kelar ganti piston, tes akselerasi pakai RaceLogic |
Keuntungan lain, seher Smash profile mahkotanya jenong,” beber Muhammad Amin dari Sam Motor (SM) yang ngendon di kawasan Pal Batu, Menteng Dalam, Jakpus.
Otomatis karena profile kepala seperti itu, piston Smash dapat ‘meningkatkan kompresi kabut bahan bakar di ruang bakar. Ujung-ujungnya, akselerasi dapat terdongkrak lebih tinggi dari standarnya.
“Tapi ingat, kompresi bertambah sama dengan panas juga bertambah, lo,” ucap mekanik yang akrab dipanggil Amin ini sembari bilang, otomatis butuh bahan bakar beroktan tinggi pula.
Namun begitu, pada pengaplikasiannya, piston yang dapat ditebus dengan kisaran Rp 80 ribu ini perlu sedikit dimodifikasi untuk mengurangi panas yang berlebih. “Karena itu puncak mahkotanya dipapas 0,5 mm, dan untuk tempat yang berdekatan dengan klep in dan out juga dipapas 0,5 mm (gbr.3),” tambah ayah satu anak ini.
Kalau untuk pin di setang piston tidak berubah, bisa langsung pasang, tetap ukuran khas Suzuki yakni 14 mm. “Kalau sudah mengaplikasi cara ini, jangan lupa jaga mutu pelumasnya. Jangan keenakan betot tali gas terus,” tutup mekanik dengan logo Monas di kartu penduduknya.
Hasil tes RaceLogic | | |
| Jarak (Meter) | Waktu (Detik) |
Standar | 0-100 | 09,5 |
| 0-200 | 13,4 |
Piston Smash | 0-100 | 08,1 |
| 0-200 | 12,1 |
Sumber : ototips.otomotifnet.com
No comments:
Post a Comment