Pages

google ads

Wednesday, 13 January 2010

Deteksi Problem di Suzuki Satria FU Lebih Dini

OTOMOTIFNET - Pepatah bilang; tak ada gading yang tak retak. Gitu juga di motor, tak selalu sempurna. Pasti ada aja problemnya, baik ringan atau berat. Contoh di Suzuki Satria FU 150. Sosok dan performa emang oke, tapi ada beberapa hal dikeluhkan pemiliknya.

Tapi adakalanya, sebagian penunggangnya gak ngeh sama masalah di kuda besinya. Baru panik, setelah besutan ngadat. Makanya untuk menghindari hal itu, berikut ini dijelaskan beberapa kendala di bebek super itu berikut solusinya.

Karburator Vacum
Banyak ditemui mengeluarkan bensin alias banjir. Seperti dibilang pemilik bengkel Straight Line (SL), Harley Togubu Evans. “Banyak juga sih yang datang ke sini ngeluh soal karbu banjir,” ujar pemilik bengkel di Purigading, Bekasi ini.

Indikasi lain, besutan sulit langsam. Bahkan tarikan juga mbrebet. Bisa begitu, kata Harley, karena karet vakum di karbu yang menempel pada skep itu sobek. “Pemicunya, bisa umur pakai atau materialnya yang memang tipis,” sambungnya.

Indikasi lain penyebab karet vakum koyak, diakibatkan oleh gesekan kotoran yang menempel di peranti itu. “Karena lewat celah yang sobek itu, bisa kemasukan air atau udara, sehingga campuran bahan bakar dan udara jadi kacau,” jabar mekanik bersahaja ini.

Alhasil, motor sulit digas sekaligus, karena terasa seperti bensin tekor atau brebet. “Untuk darurat, karet yang menempel di skep karbu bisa ditambal solasi tipis,” ujar pria berbadan tinggi ini. Tapi kalau sudah ada uang, bisa diganti baru.

Nah, soal karbu banjir, biasanya dikarenakan jarum pelampung termakan atau aus. Alhasil pelampung yang bertugas mengatur kapasitas bensin masuk dan keluar jadi tidak sesuai kebutuhan. “Kadang melebihi batas takarannya,” urai Harley.


Gbr 1

Gbr 2

Kalo langsam tak beraturan? “Itu karena jarum skep aus. Pemicunya sama, bisa karena usia pemakaian dan faktor kotoran. Sehingga kerja jarum pun jadi tak maksimal lagi. Kalo sudah begitu, jarum skep harus diganti baru,” anjurnya.

Kaki-Kaki
Saat motor itu didorong terasa berat atau seret. “Itu karena peranti pendukung kinerja kaki-kaki sudah tak beres. Misal bearing roda atau pun rantai dan gir yang sudah tidak berfungsi normal lagi,” ungkap Harley.

Misal rantai kendur atau matanya sudah aus, tergerus gigi sproket. Gitu juga di girnya, sudah tajam. Alhasil, peranti penggerak ini susah disetel. Mau tak mau kudu diganti baru. “Oh ya, kalo ganti gir sepaket dengan rantainya, ya!” saran Harley.

Kemudian bearing. Jika komponen ini sudah afkir, akan menyebabkan bunyi-bunyian di bagian roda. Efek lain, bisa memicu piringan cakram speleng. “Sebab perputaran cakram jadi gak rata. Jadi segera dibetulkan dan diganti baru, sebelum merembet ke komponen lain,” tutupnya.

Penulis/Foto: Kadafi / Kadafi

No comments:

Post a Comment