Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Eh, tapi mengganti rem belakang ada aturannya. Pastikan ukuran lebar cakram tak melebihi ukuran standar disk brake depan. “Kalau terlalu besar, bisa bikin roda belakang mudah terkunci dan sliding nantinya,” sahut Ari Kristanto dari bengkel GMotor.
Nah, model cakram ini juga dapat diterapkan pada pelek HAR jenis jari-jari dan palang (gbr.2). Oke langsung simak kata Ari, mau ngejelasin cara pasangnya, yuk!
Pertama, lepas roda belakang plus rumah kampas remnya. Dari sini lubangi bagian teromol roda sampai tembus ke sisi kiri rumah gir pakai bor sebanyak 4 titik. “Posisi lubang di teromol harus sesuai sama lubang damper dudukan cakramnya (gbr.3),” jelas Ari.
Kalau sudah, lanjutkan merakit damper dudukan cakram beserta cakram dengan 4 mur baut pengikat ukuran 12 sepanjang kurang lebih 8 cm di teromol sebelah kanan.
Lalu lanjutkan membuat dudukan pengikat master rem di rangka sebelah kanan (gbr.4). Saat pemasangan, usahakan posisi master rem gak terganggu swing arm saat peranti itu bergerak naik turun,” wanti mekanik humoris ini.
Gbr 5 | Gbr 6 |
Oke lanjut! Bikin du¬duk¬an penonjok master rem, memanfaatkan pedal rem belakang bawaan standar (gbr.5). Caranya, potong bagian belakang pedal rem, lalu sambung peranti itu dengan pelat besi setebal 5 mm buat dudukan penonjok master rem.
Sampai sini, pindah ke belakang. Papas bos as roda belakang kanan 0,5 mm agar braket kaliper mudah dipasang nantinya.
Terakhir, rakit roda belakang yang sudah terpasang cakram, beserta kaliper dan adaptor kalipernya (gbr.6).Nah berhubung lengan ayun sebelah kanan AR sudah dilengkapi dudukan pengikat per kabel rem, jadi untuk penahan braket kaliper bisa pakai dudukan per itu.
Sumber : ototips.otomotifnet.com
No comments:
Post a Comment